cerita fabel bahasa inggris dan artinya
Cerita
fabel bahasa Inggris bisa Anda temukan di berbagai sumber bacaan baik
sumber bacaan online maupun offline. Ketika Anda kesulitan untuk mencari
cerita fabel, maka kami akan memberikan beberapa cerita fabel bahasa
Inggris terbaru berikut ini. Cerita di bawah merupakan cerita-cerita
yang dikemas secara lebih segar dan berbeda dari cerita fabel yang
lainnya.
Silakan simak dan semoga berbagai macam cerita di bawah bisa berguna bagi Anda semua. Selamat membaca.
Image source : Google Images |
An Untruthful Elephant
In
a country, lived a pair of elephants who love each other. They were
Shawn and Honey. They had been living together since 2 years ago and had
two children. Their first child was Andy and their second child was
Danny. Danny was the elephant that often lied and he was always scolded
by his parents because of the lies that he often did.
While
their older child, Andy was an elephant who was very honest and made
the parents were so proud. However, although his parents were proud of
him, he was not arrogant, so all the elephants liked him. All those
conditions made Danny jealous and did not like his brother. But, he had
not made him changed and he became more and more lying frequently. He
was never to be deterrent even though often punished by his parents.
Meanwhile,
his brother, Andy was never bored and stopped to advise him. However,
all of the advice and the punishment he received was never made him
wary. A lie that often done by him was screaming near the river so that
someone else thinks he was drowning. In fact, he only intended to
pretend and lied.
One
day, he wanted to drink the water in the river which was deep enough.
Because he was so thirsty, he did not pay attention to the depth of the
river and immediately stuck his trunk into the water. The surfaces that
were near the river were so slippery but he did not pay attention.
Suddenly, Danny slipped and he plunged into the river. There was no
elephant that was near river because they were all in the pasture which
was far enough away from the river. He then yelled very loudly and asked
for help to all the elephants.
The
elephants heard it, but he often lied, so that the elephants on the
pasture ignored his scream. In fact, his parents did not pay attention
because they thought he was lying. However, his brother was curious and
wanted to see whether Danny was lying or not. When the brother reached
the river, he saw that Danny was not lying and Danny almost drowned.
Andy
immediately saved Danny and took him out on the pasture to be treated.
The elephants in the meadow shocked and immediately huddled beside him. A
few minutes later, he woke up and he promised never to lie again.
Artinya :
Gajah Yang Tidak Jujur
Di
sebuah negeri, hiduplah sepasang gajah yang saling mencintai. Mereka
bernama Shawn dan Honey. Mereka telah hidup bersama sejak 2 tahun yang
lalu dan sekarang telah mempunyai dua ekor anak gajah. Anak pertama
mereka adalah Andy dan anak kedua mereka adalah Danny. Danny adalah
gajah yang sering berbohong dan ia selalu dimarahi oleh orang tuanya
karena kebohongan-kebohongan yang sering ia lakukan.
Sedangkan
anak pertama mereka, Andy merupakan seekor gajah yang sangat jujur dan
sangat dibanggakan oleh orang tuanya. Namun, meski ia dibanggakan oleh
orang tuanya, ia tidak sombong sehingga semua gajah semakin menyukai
Andy. Semua kondisi tersebut membuat Danny iri dan tidak menyukai
kakaknya. Sikap iri yang ia miliki tidak membuatnya berubah dan ia
menjadi semakin sering berbohong. Ia tidak pernah jera meskipun sering
dihukum oleh orang tuanya.
Sementara
itu, kakaknya, Andy tidak pernah bosan dan berhenti untuk
menasehatinya. Namun, semua nasihat dan hukuman yang ia terima tidak
pernah membuat dirinya jera. Salah satu kebohongan yang sering dilakukan
olehnya adalah berteriak-teriak di dekat sungai agar orang lain mengira
dirinya tenggelam. Padahal, ia hanya berpura-pura dan bermaksud
berbohong.
Pada
suatu hari, ia ingin minum air yang ada di sungai yang cukup dalam.
Karena begitu haus, ia tidak memperhatikan kedalaman sungai tersebut dan
langsung menjulurkan belalainya ke dalam air. Permukaan yang ada di
dekat sungai begitu licin namun ia tidak memperdulikannya. Tiba-tiba,
Danny terpeleset dan ia tercebur ke dalam sungai. Tidak ada satu ekorpun
gajah yang berada di dekat sungai karena mereka semua sedang berada di
padang rumput yang cukup jauh dari sungai tersebut. Ia kemudian
berteriak dengan sangat keras dan meminta tolong kepada semua gajah.
Para
gajah mendengarnya, namun karena ia sering berbohong, maka gajah-gajah
yang sedang berada di padang rumput tidak memperdulikannya. Bahkan,
orang tuanya tidak memperdulikannya karena mengira ia sedang berbohong.
Namun, kakaknya penasaran dan ingin melihat apakah danny berbohong atau
tidak. Ketika sampai di sungai, ternyata Danny tidak berbohong dan ia
hampir mati tenggelam.
Andy
segera menyelamatkan Danny dan membawanya ke padang rumput untuk
diobati. Para gajah yang ada di padang rumput terkejut dan segera
berkerumun di samping danny. Beberapa menit kemudian, ia tersadar dan ia
berjanji tidak akan berbohong lagi.
The Arrogant Tree
In
a forest, there is a tree that was so big and so beautiful. However,
the trees were so arrogant because not all of the animals were allowed
to stay on a branch and perch that he had. One day, there was a
beautiful white bird that wanted to perch on her branch. The bird asked,
“Could I stay on your branch?” The tree replied “Of course you can,
because you are a very pretty bird”. The beautiful bird perched on a
branch and then stayed for a long time on the tree.
On
the next week, the tree saw a sick rabbit with the falling out of hair.
The rabbit was so exhausted from walking because he wanted to meet the
physicians in the forest edge. He saw the rabbit and he knew that the
rabbit was being sick because the face was pale and the hair was falling
out. However, he was reluctant to offer a help to the rabbit because he
was disgusted with the disease.
Because
of so tired, the rabbit asked permission from him to take the shelter
and a rest for a moment near his roots. However, he did not allow it for
fear of contracting the disease of the rabbit. He snapped the rabbit
and told him to get out and went away from him. The rabbit continued to
beg in order to have a rest even though only a few minutes. He still did
not allow the rabbits and even getting snapped.
The
rabbit felt so humiliated and prayed to God that purpose to the
punishment for the tree in accordance with his behavior. When the rabbit
prayed, he was laughing and said that the rabbits did the silly things.
Rabbit
prayer was granted by God and the beautiful tree immediately attacked
caterpillars. Gradually, the leaves which were owned by the tree were
falling out and the flowers withered. He was not the beautiful tree
anymore and just being a rod that would die soon. After being withered,
he continued to pray to God and being so kind to others. He has repented
and promised not to repeat the cavalier attitude that he had before.
Then, God forgave him and sent the golden woodpecker to eat the
caterpillars which were present throughout the body. After cleaning the
caterpillars on his body, the tree turned back into a very beautiful
tree.
He
kept his promise for not bragging and keeping to help others.
Currently, he was liked by all the residents of the forest and he lived
happily.
Artinya :
Pohon yang Sombong
Di
sebuah hutan, terdapat sebuah pohon yang begitu besar dan indah. Namun,
pohon tersebut begitu sombong karena tidak semua hewan ia perbolehkan
hinggap dan tinggal di dahan yang ia miliki. Suatu hari, ada seekor
burung jarak berwarna putih dan indah ingin hinggap di ranting miliknya.
Buruk jalak tersebut bertanya, “bolehkah aku hingga di rantingmu?” sang
pohon menjawab “tentu saja boleh karena kau adalah burung yang sangat
cantik”. Burung jalak kemudian hinggap di dahan dan tinggal dalam waktu
yang lama di pohon tersebut.
Minggu
berikutnya, sang pohon melihat seekor kelinci yang sakit dan rambutnya
banyak yang rontok. Kelinci tersebut kelelahan karena berjalan cukup
jauh untuk menemui tabib yang ada di pinggir hutan. Ia melihat kelinci
tersebut dan mengetahui bahwa sang kelinci nampaknya sedang sakit karena
wajahnya yang pucat serta bulunya yang rontok. Namun, ia merasa enggan
untuk menawarkan bantuan kepada kelinci karena ia merasa jijik terhadap
penyakit kelinci tersebut.
Karena
begitu lelah, sang kelinci meminta izin kepada dirinya untuk berteduh
dan beristirahat sejenak di dekat akarnya. Namun, ia tidak
mengizinkannya karena takut tertular penyakit sang kelinci. Ia membentak
kelinci tersebut dan menyuruhnya agar segera pergi serta menjauh
darinya. Kelinci tersebut terus memohon agar bisa beristirahat meskipun
hanya beberapa menit. Ia tetap tidak mengizinkan kelinci dan bahkan
semakin membentaknya.
Sang
kelinci putus asa dank arena merasa begitu terhina, kelinci tersebut
berdoa kepada Tuhan agar sang pohon mendapatkan hukuman yang sesuai
dengan tingkah lakunya. Ketika sang kelinci berdoa, sang pohon malah
tertawa dan berkata bahwa sang kelinci melakukan hal konyol.
Doa
kelinci tersebut dikabulkan oleh Tuhan dan pohon yang indah segera
diserang ulat. Lambat laun, daun yang dimiliki oleh pohon tersebut
rontok dan bunga yang dimilikinya menjadi layu. Ia bukan lagi pohon yang
indah dan hanya menjadi sebuah batang yang sebentar lagi akan mati.
Setelah menjadi layu, ia terus berdoa kepada tuhan dan berbuat baik
kepada orang lain. Ia telah bertaubat dan berjanji tidak lagi mengulangi
sikap angkuh yang ia miliki. Kemudian, Tuhan memaafkannya dan
mengirimkannya seekor burung pelatuk berwarna emas untuk memakan ulat
yang ada di seluruh tubuhnya. Setelah burung pelatuk tersebut
membersihkan ulat yang berada ditubuhnya, sang pohon berubah kembali
menjadi pohon yang sangat indah.
Ia
menepati janjinya dengan tidak lagi menyombongkan diri dan tetap
membantu orang lain. Saat ini, ia disukai oleh semua penduduk hutan dan
ia hidup bahagia.
A Kind Rabbit
Rabbit
is an animal that is very funny and has a smooth hair and very
beautiful. However, there was a rabbit that was so different in this
story, because she had a rough and a dirty hair. Although she frequently
cleaned it, her hair was dirty again easily.
She
was miserable and lived alone. She lived near the river and separated
from the others because no one else would make her as friend. When she
passed a group of rabbits, no one approached her or just to say hello.
However, they even taunted and threw dirt on her. But she was never
angry and kept to be steadfast in facing those humiliations. She
believed that someday the goodness would surely come to her.
One
day, there was a handsome rabbit who became a wanderer. He was being
hurt by tree branch that punctured her stomach. She saw it and help
immediately. She brought the wanderer into her home to take care him
with a traditional medicine. The wanderer initially felt disgusted with
her because the bad smelling and her dirty. But the disgust was lost and
the wanderer was amazed and very grateful to her because of the
treatment.
The
rabbit was so excited because the wanderer had recovered. She was asked
by the wanderer, the wanderers said “Excuse me, why your hair is rough
and dirty?” She replied, “It is a disease that I have and so far, I have
not found the right medication, yet”. Then, she was asked by the
wanderer to follow him and visit a kingdom. In that kingdom, there was a
doctor who could cure all ills. She agreed and went with wanderer.
Several days later, they managed to meet the physician and she was
successfully cured. Apparently, after she recovered, she became very
beautiful and made the wanderer felt in love. They married and lived
happily.
Artinya :
Kelinci yang Baik Hati
Kelinci
adalah seekor hewan yang sangat lucu dan mempunyai rambut yang halus
dan sangat indah. Namun, kelinci yang ada di dalam kisah ini berbeda,
karena ia mempunyai rambut yang kasar dan begitu kotor. Meskipun ia
sering membersihkannya, namun rambut yang ia miliki sangat mudah kotor
sehingga ia berbau.
Ia
sangat menderita dan menjalani kehidupannya sendirian. Ia tinggal
diseberang sungai dan terpisah dari kelompoknya karena tidak ada lagi
yang mau menerimanya. Ketika ia lewat di dekat kelompoknya, tidak ada
yang mendekatinya apalagi sekedar menyapa. Mereka bahkan mengejeknya dan
melempar kotoran kepadanya. Namun ia tidak pernah marah dan tetap sabar
dalam meghadapi segala cobaan tersebut. Ia yakin, suatu saat pasti
kebaikan akan datang kepada dirinya.
Pada
suatu hari, ada seorang kelinci yang merupakan seorang pengembara
tampan. Pengembara tersebut sedang terluka karena perutnya tertusuk
ranting pohon. Ia melihat pengembara tersebut dan segera menolong. Ia
membawa pengembara tampan ke dalam rumahnya untuk diobati dengan
pengobatan tradisional. Sang pengembara awalnya merasa jijik terhadapnya
karena tubuhnya yang berbau dan bulunya yang kotor. Namun perasaan
jijik tersebut hilang, dan sang pengembara merasa kagum terhadapnya dan
sangat berterima kasih terhadap pengobatan yang ia berikan.
Sang
kelinci merasa begitu gembira karena pengembara sudah sembuh berkat
bantuannya. Ia kemudian ditanya oleh sang pengembara kondisinya, sang
pengembara berkata “Maaf, kenapa rambutmu kasar dan kotor?” Ia menjawab,
“Ini adalah penyakit yang aku miliki dan hingga saat ini aku belum
menemukan obat yang tepat”. Sang kelinci kemudian diajak untuk ikut
mengembara dan berkunjung ke sebuah kerajaan. Di kerajaan tersebut, ada
seorang tabib yang mampu menyembuhkan segala penyakit. Ia setuju dan
ikut dengan pengembara. Beberapa hari kemudian, mereka berhasil menemui
tabib tersebut dan sang kelinci berhasil disembuhkan. Ternyata, setelah
ia sembuh, ia menjadi sangat cantik dan membuat pengembara tersebut
jatuh cinta. Mereka menikah dan hidup bahagia.
A Greedy Deer
A
deer and an elk were on the edge of the forest. They were very hungry
and looking for the fruits. Apparently, there were no fruits that they
could pick because at the edge of the forest there were only a few
trees. A few minutes later, the deer asked the elk to go into the forest
and took the foods, because there were big trees that always had so
many fruits.
When
they were in the forest, they found a lot of trees with heavy fruits.
However, the fruit have not been ripe yet, so it could not be consumed.
The deer were very hungry so he asked the elk to eat without worry. The
elk refused and forbade the deer to consume the raw fruit. The elk said
that the raw fruit could cause stomach ache.
Nevertheless,
he still ate those raw fruit and ignored the advice from the elk. He
thought that the fruit was a healthy meal even though it was still raw.
He consumed all of the raw fruits and after that he felt very satisfied.
Suddenly,
the monkey and the giraffe come with many fruits that were ripe and
tasted so sweet. They said that there were no ripe fruits in this
forest, so they looked for the food in another forest. The deer and the
elk were very happy because they were given the delicious food by monkey
and giraffe. However, when the deer wanted to eat the fruits, he felt
the soreness in his stomach.
He
said “Owh, my stomach is so hurt, my stomach is hurt”. Then the elk
replied “you have stomach ache because you did not obey my advice, you
continued to eat the raw fruit while I have warned you not to eat it”.
The
deer finally eat a very bitter medicine to stop the pain, meanwhile,
the elk, the monkey, and the giraffe ate the delicious food together.
Artinya :
Kancil yang Tamak
Kancil
dan rusa sedang berada di tepi hutan. Mereka sangat lapar dan sedang
mencari buah-buahan. Tampaknya, tidak ada buah yang bisa mereka petik
karena di tepi hutan hanya terdapat sedikit pepohonan. Beberapa menit
kemudian, kancil mengajak rusa untuk mencari makanan ke dalam hutan
karena di dalam hutan terdapat pohon yang besar-besar dan tentu saja
banyak buah matang yang bisa diambil.
Ketika
mereka berada di dalam hutan, mereka menemukan banyak sekali pohon
dengan buah yang lebat. Namun, buah-buahan tersebut belum matang
sehingga tidak dapat dikonsumsi. Kancil sangat lapar sehingga ia
mengajak rusa untuk mengkonsumsi buah tersebut. Ajakannya ditolak oleh
rusa dan rusa melarangnya untuk mengkonsumsi buah mentah tersebut. Rusa
mengatakan bahwa buah mentah dapat menyebabkan sakit perut.
Kendati
demikian, ia tetap memakan buah tersebut dan tidak memperdulikan
nasehat dari rusa. Ia berpikir bahwa buah merupakan makanan yang sehat
meskipun belum matang. Ia menghabiskan berbagai macam buah-buahan mentah
dan setelah itu ia merasa sangat kenyang.
Tiba-tiba,
monyet dan jerapah datang membawa berbagai macam buah-buahan yang sudah
matang dan rasanya begitu manis. Mereka mengatakan bahwa tidak ada
buah-buahan yang matang di hutan ini, sehingga mereka mencari makanan di
hutan lain. Kancil dan rusa sangat senang karena mereka diberikan
makanan lezat oleh monyet dan jerapah. Namun, ketika akan memakan
buah-buahan matang tersebut, kancil merasa bahwa perutnya begitu sakit.
Ia
berkata “owh, perutku sakit, aku tidak mampu menahannya, perutku sakit
sekali”. Kemudian rusa menjawab “perutmu sakit karena kau tidak mematuhi
nasehatku, kau terus memakan buah mentah sementara aku telah
memperingatkanmu untuk tidak memakannya”.
Kancil
akhirnya memakan obat yang rasanya sangat pahit untuk menghilangkan
rasa sakitnya. Sementara itu, rusa, monyet, dan jerapah memakan makanan
lezat bersama-sama.
The Freedom of Ants
Ants
are very small animals and often got the oppression by the animals
which are greater than them. One of the animals that colonize the ants
was grasshoppers. Every day they ordered the ants to find food and
collect it. When the food was collected, then a locust took the food and
put it in the nest. Every day the ants were given the job and had to
work without stopping.
Many
ants had died because of the exhaustion at work and that condition
always continued. In the ants’ colony, there were two ants which were
very brave and always plotted a rebellion. The two ants named Riandi and
Anggara. They invited others to subvert the power possessed by the
locusts. However, no ant dared to unite and overthrew the power of
locusts. Most ants thought that the condition was a destiny and a
willing of God which should be received.
Riandi
and Anggara never gave up and kept trying to get a lot of members in
order to destroy the colony owned by the locusts. One day, the king’s
son died because of running the food out. Each food was given entirely
to the locust, so the young king died by starvation. This happening
realized the ants that they had to fight and led their own nation.
Anggara
Riandi and serve as the leader of the rebellion. Ant Riandi is very
expert in making weapons while Anggara is an expert in creating ant war
strategy. Several weeks later, Riandi has managed to make hundreds of
weapons without being noticed by the locusts. Meanwhile, Anggara and all
ants have agreed that they will attack the headquarters of the
grasshopper when the evening. Before the army ants supplied by arms,
they soon moved to the headquarters of locusts through existing tunnels
underground.
When
they arrived, Anggara immediately gave orders for the ants were divided
into 10 groups and dispersed to every corner. They then came out of the
tunnel through the holes dug. After all the soldiers out of the tunnel,
then they fired weapons into the bodies of each grasshopper. In less
than ten seconds, many locusts are dying due to exposure to the toxins
produced by these weapons. The attack carried out continuously for one
night, and the next day, the ants have won the fight. They returned home
with a sense of joy because it had been free from colonization by
locusts. Meanwhile, Riandi and Anggara appointed as the new king. Ants
lived happily and peacefully because of their brave.
Artinya :
Kemerdekaan Semut
Semut
adalah hewan yang sangat kecil dan seringkali mendapatkan penindasan
dari hewan-hewan yang lebih besar. Salah satu hewan yang menjajah semut
adalah belalang. Setiap hari mereka memerintahkan semut untuk mencari
makanan dan mengumpulkannya. Ketika makanan sudah terkumpul, maka
belalang mengambil makanan tersebut dan menaruhnya di sarang mereka.
Setiap hari semut diberikan tugas tersebut dan harus bekerja tanpa
berhenti.
Sudah
banyak semut yang mati karena kelelahan bekerja namun keadaan ini terus
berlanjut. Dari keseluruhan semut tersebut, ada dua ekor semut yang
sangat berani dan selalu merencanakan pemberontakan. Dua semut tersebut
bernama Riandi dan Anggara. Mereka mengajak semut yang lain untuk
menumbangkan kekuasaan yang dimiliki oleh belalang. Namun, tidak ada
yang berani untuk bersatu dan menumbangkan kekuasaan belalang.
Kebanyakan semut berpikir bahwa penjajahan yang sedang terjadi merupakan
takdir dan merupakan kehendak dari Tuhan yang harus mereka terima.
Riandi
dan Anggara tidak pernah menyerah dan terus berusaha untuk mendapatkan
banyak teman dalam rangka menghancurkan koloni yang dimiliki oleh
belalang. Pada suatu hari, anak raja semut meninggal dunia karena
kehabisan makanan. Makanan yang ada sudah diberikan seluruhnya pada
belalang sehingga anak sang raja meninggal karena kelaparan. Peristiwa
tersebut menyadarkan para semut bahwa mereka harus melawan dan memimpin
bangsa mereka sendiri.
Riandi
dan Anggara dijadikan sebagai pemimpin pemberontakan. Riandi adalah
semut yang sangat ahli dalam membuat senjata sementara Anggara adalah
semut yang ahli dalam menciptakan strategi perang. Beberapa minggu
kemudian, Riandi telah berhasil membuat ratusan senjata tanpa diketahui
oleh belalang. Sementara itu, Anggara dan semua semut telah sepakat
bahwa mereka akan menyerang markas besar belalang ketika malam hari.
Sebelum tentara semut dibekali oleh senjata, mereka segera bergerak ke
markas belalang melalui terowongan-terowongan yang ada di bawah tanah.
Ketika
mereka sampai, Anggara segera memberikan perintah agar semut dibagi
menjadi 10 kelompok dan berpencar ke setiap sudut. Mereka kemudian
keluar dari terowongan tersebut lewat lubang-lubang yang digali. Setelah
semua tentara keluar dari terowongan, maka mereka menembakkan senjata
tersebut ke tubuh-tubuh setiap belalang. Dalam waktu kurang dari sepuluh
detik, sudah banyak belalang yang mati karena terkena racun yang
dihasilkan oleh senjata tersebut. Penyerangan dilakukan secara
terus-menerus selama satu malam, dan pada esok hari, semut telah
memenangkan pertarungan. Mereka kembali ke rumah dengan rasa gembira
karena telah terbebas dari penjajahan yang dilakukan oleh belalang.
Sementara itu, Riandi dan Anggara diangkat sebagai raja yang baru. Semut
hidup bahagia dan damai karena tindakan mereka yang berani.
Semoga cerita Fabel dalam bahasa Inggris yang sudah dibagikan kepada Anda bisa berguna.
Tidak ada komentar untuk "cerita fabel bahasa inggris dan artinya"
Posting Komentar