Ini Pesan Saya, Jika Nanti Saya Telah Tiada di Dunia Ini
Bismillah…
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah… Teruntuk keluargaku, bapak/ibu,
sahabatku, dan juga teman-temanku yang menyempatkan diri untuk berkunjung di
blog sederhana ini dan membaca tulisan saya. Semoga kalian semua senantiasa
dirahmati oleh Allah azza wa jalla.
Seperti yang dirasakan sekarang, bumi kita sedang dilanda
musibah yang tak biasa. Bukan musibah yang sering kali tempampang di hadapan
mata atau terdengar di telinga, akan tetapi bumi yang kita tempati ini tengah
terkontaminasi dengan mikroba yang tak kasat mata, namun dampak yang
ditimbulkan sangat luar biasa. Makhluk tersebut bernama Virus Corona yang bisa
menimbulkan penyakit Covid-19. Sampai
pada detik ini, sudah jutaan orang di dunia yang tengah berjuang melawan virus
ini, puluhan ribu diantaranya telah dipanggil oleh yang Maha Kuasa.
Allah azza wa jalla pertama
kali menciptakan pena untuk menulis
semua yang akan terjadi mulai dari diciptakannya bumi sampai hari kiamat. Itu
semua dilakukan 50.000 tahun sebelum bumi ini diciptakan. Garis kematian
seseorang pun sudah tertulis di lauhul
mahfudz lengkap dengan waktu dan tempatnya serta detail-detailnya. Entah
hari ini, esok, lusa, pasti kita akan menyusul mereka tentu dengan wasilah
kematian yang berbeda-beda.
Hari ini, saya tengah berada di wilayah yang sudah termasuk
zona merah darurat Covid-19. Tercatat
sampai tulisan ini dibuat, sudah menyentuh angka ratusan orang yang tengah
terjangkit di daerah ini. Bukan tak mungkin, angkanya akan terus bertambah dari
hari ke hari. Maka dari itu, sebelum terjadi pada diri saya pribadi, tentunya
saya juga berikhtiar untuk menghindarinya, saya ingin menyampaikan sebuah pesan yang cukup singkat kepada
kalian semua, jadi mohon dibaca sampai
habis.
Dua puluh dua tahun
bukan waktu yang singkat, lika-liku kehidupan sudah sangat jauh dirasakan, dosa
dan maksiat sudah seperti buih di lautan. Olehnya itu, jika selama ini saya
bersama dengan kalian saya pernah atau sering melakukan kesalahan, serta
membuat hati terluka atau ada hal-hal yang saya lakukan sehingga membuat kalian
kurang nyaman, baik disengaja ataupun tidak disengaja. Saya memohon maaf yang sebesar-besarnya. Saya juga hanya manusia
biasa yang tak terlepas dari kesalahan karena manusia (diri ini) memang
tempatnya lupa dan salah.
Teruntuk Keluarga Saya. Bapak, Ibu… Maafkan anakmu ini yang masih belum bisa berbakti dengan maksimal. Kakak-kakakku… Maafkan selama ini jika
adikmu ini masih belum bisa menjadi seperti yang kalian harapkan. Jikalau
memang Allah menakdirkan saya untuk meninggalkan kalian untuk selama-lamanya sebelum bertemu dengan kalian,
maka doakan saya agar bisa kembali bertemu dan dikumpulkan bersama-sama kembali
di Surga-Nya. Saya sangat memohon maaf, karena saya belum bisa membalas semua
jasa-jasa serta kebaikan kalian dengan maksimal. Karena apa yang telah kalian berikan kepada
saya tak akan bisa dibalas dengan
materi. Ketaatan kepada Sang Pencipta merupakan ikhtiar yang bisa saya
lakukan sebagai bentuk baktiku kepadamu dan juga doa-doa senantiasa dilangitkan
pada waktu-waktu mustajab.
Teruntuk buat sahabat dan teman-temanku serta siapapun yang
pernah mengenal dan dekat dengan saya, kedekatan yang kita
jalin membuat kalian terbelalak dan sadar akan banyaknya kekurangan yang masih
saya miliki selama ini. Aib dalam diri ini tak terhitung jumlahnya. Saya bukan
manusia yang maksum (tidak memiliki kesalahan), tapi saya sangat bersyukur
Allah masih menutup sebagian besarnya. Olehnya itu, saya berwasiat kepada
kalian semua jika nanti betul-betul saya sudah tiada di dunia ini, mohon untuk
menutupi aib-aib yang saya miliki. Cukuplah Engkau dan Allah yang tahu. Jika saya mempunyai hutang atau janji yang
belum saya tepati mohon untuk disampaikan sebelum denyut nadi ini
benar-benar telah berhenti. Akan tetapi, jika saya telah tiada, saya sangat berharap untuk
diikhlaskan. Sebelum ke pengadilan Allah azza wa jalla, kita selesaikan di
dunia agar tidak terjadi penyesalan mendalam di akhirat kelak.
Saya mengucapkan banyak
terima kasih kepada kalian semua atas segala kebaikan yang telah diberikan
kepada saya. Meskipun tidak mampu untuk dibalas tapi yakinlah bahwasanya Allah
azza wa jalla akan memberikan balasan yang lebih baik atas kebaikan kalian.
Jika kalian nantinya tidak menemukan saya di SurgaNya, maka cari dan tarik saya
dari neraka untuk ikut bersama kalian. Syafaat dari
kalian sangat saya harapkan, sebagai buah kedekatan kita selama di dunia. Jazakumullahu
khairan.
Makassar, 8 April 2020
Calon Mayat (Ismail T.)