LAPORAN PRAKTIKUM PROSES KERJA OSMOSIS
LAPORAN PRAKTIKUM PROSES KERJA OSMOSIS
I.
Judul dan Tanggal Praktikum
Judul
Praktikum : Proses Kerja Osmosis
Tanggal
Praktikum : 28 Agustus 2012
II.
Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah
untuk mengetahui proses kerja osmosis.
III.
Dasar Teori
Pada
membran sel terikat protein yang menembus maupun yang berada di luar permukaan.
Pernyataan ini berdasarkan atas penemuan S.J Jinger dan G. Nicholson pada
tahun 1972 tentang teori membran yang dikenal sebagai model mozaik
fluid. Dengan melihat struktur seperti yang disebutkan di
atas, membran bukan hanya sebagai pembatas suatu sel, tetapi lebih kompleks
lagi karena membran memiliki kegunaan lain seperti berperan dalam lalu lintas
keluar masuknya sel.
Transportasi
molekul yang menuruni gradien konsentrasi disebut dengan transportasi
pasif, sedangkan transportasi molekul yang melawan gradien konsentrasi
disebut transportasi aktif. Molekul-molekul yang berukuran besar
dalam proses transportasinya melibatkan pelekukan membran sel sehingga
membentuk suatu vesikula. Transportasi aktif meliputi proses pompa ATP,
eksositosis, dan endositosis. Adapun transpor pasif meliputi proses difusi,
osmosis, dan difusi terbantu.
Transpor
pada membran tergantung pada ukuran molekul dan konsep zat yang melewati
membran sel tersebut molekul-molekul yang berukuran kecil dapat melalui membran
sel dengan dua cara, yaitu:
Dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah, atau bisa juga
Osmosis
merupakan proses perpindahan molekul-molekul pelarut (air) dari konsentrasi
pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut yang lebih rendah melalui membran
diferensial permeabel. Contoh peristiwa osmosis adalah kentang yang dimasukkan
ke dalam air garam. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat
secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat
yang lebih encer.
Gaya
per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran
permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat
sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotic merupakan sifat koligatif,
yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut dan bukan
pada sifat zat terlarut itu sendiri. Jika sel ditempatkan dalam larutan yang
lebih pekat (hipertonik) terhadap cairan sel mengkerut. Pristiwa ini disebut
plasmolisis.
Difusi
merupakan peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari
bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Contoh
peristiwa difusi yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar.
Kecepatan
difusi ditentukan oleh : jumlah zat yang tersedia, kecepatan gerak kinetik dan
jumlah celah pada membran sel. Difusi sederhana ini dapat terjadi melalui dua
cara:
1.
Melalui celah pada lapisan lipid
ganda, khususnya jika bahan berdifusi terlarut lipid.
2.
Melalui saluran licin pada beberapa
protein transpor.
IV.
Alat dan bahan
1. Wortel
2. Kentang
3. Timbangan
4. Air
5. Larutan garam 5%, 10%, 15%.
6. Larutan gula 5%, 10%, 15%.
7. Cutter/pisau
8. cawan
V.
Cara Kerja
1. Bersihkan kentang dan wortel dari
kulitnya.
2. Potong kentang dengan ukuran
kira-kira 1 x 1 cm sebanyak 4 potong. Begitu pula dengan wortel.
3. Timbang masing-masing kentang dan
wortel.
4. Ambillah larutan yang telah
disediakan, kemudian tuangkan pada cawan. Beri tanda untuk setiap cawan agar
tidak tertukar antara larutan yang satu dengan yang lain.
5. Masukkan
potongan kentang ke masing-masing cawan yang telah diberi tanda secara
bersamaan, untuk cawan A (aquades), cawan B (larutan glukosa 5%), cawan C
(larutan glukosa 10%), cawan D (larutan glukosa 15%). Begitu pula pada cawan
untuk merendam wortel.
6. Rendamlah
potongan kentang dan wortel tersebut selama 15 menit.
7. Setelah
15 menit angkatlah kemudian letakkan pada kertas agar air dapat terserap.
Kemudian timbang ulang kentang tersebut dan catat hasilnya.
8. Lakukan pula praktikum diatas dengan
larutan garam.
VI.
Hasil Praktikum
TABEL
HASIL PENGAMATAN (GULA)
Bahan
|
Berat
Awal
|
Berat
Akhir
|
|||
Gula
0%
|
Gula
5%
|
Gula
10%
|
Gula 15%
|
||
Kentang
|
0% = 2,0 gr
|
2,0 gr
|
|||
5% = 2,1 gr
|
1,9 gr
|
||||
10% = 2,0 gr
|
1,9 gr
|
||||
15% = 1,7 gr
|
1,6 gr
|
||||
Wortel
|
0% = 1,1 gr
|
1,1 gr
|
|||
5% = 1,1 gr
|
1,2 gr
|
||||
10% = 1,3 gr
|
1,3 gr
|
||||
15% = 1,2 gr
|
1,3 gr
|
TABEL
HASIL PENGAMATAN (GARAM)
Bahan
|
Berat
Awal
|
Berat
Akhir
|
|||
Gula
0%
|
Gula
5%
|
Gula
10%
|
Gula 15%
|
||
Kentang
|
0% = 2,1 gr
|
2,1 gr
|
|||
5% = 2,1 gr
|
1,8 gr
|
||||
10% = 1,8 gr
|
1,5 gr
|
||||
15% = 1,9 gr
|
1,7 gr
|
||||
Wortel
|
0% = 1,1 gr
|
1,1 gr
|
|||
5% = 1,1 gr
|
0,9 gr
|
||||
10% = 1,3 gr
|
1,1 gr
|
||||
15% = 1,2 gr
|
1,0 gr
|
VII.
Pembahasan
Pada praktikum kali
ini, kami melakukan pengamatan terhadap kentang dan wortel yang dimasukkan ke
dalam larutan gula dan larutan garam. Kami mengamati terhadap pertambahan atau
pengurangan berat yang akan terjadi pada kentang dan wortel setelah dimasukkan ke
dalam larutan gula dan larutan garam. Saya akan membahas hasil dari tiap-tiap
praktikum yang telah dilakukan.
1. Kentang (larutan gula)
Kentang yang dimasukan ke dalam
larutan gula 5%, 10%, 15%, setelah kami bandingkan dengan berat awal ternyata
mengalami penurunan berat. Hal ini dikarenakan kentang memiliki konsentrasi
yang lebih rendah dari konsentrasi larutan gula sehingga air dalam kentang
bergerak ke larutan gula yang memiliki konsentrasi yang lebih tinggi. Hal
tersebut mengakibatkan air dalam kentang mengalami pengurangan sehingga
beratnya menjadi berkurang dari berat semula. Dari
pernyataan di atas dapat diketahui bahwa konsentrasi larutan pada kentang <5%
dan >0%. Sedangkan
pada kentang yang dimasukkan ke dalam aquades, tidak mengalami perubahan berat
karena memiliki konsentrasi yang sama.
2. Wortel (larutan gula)
Pada dasarnya wortel sudah memiliki
rasa manis. Wortel yang dimasukkan ke dalam larutan aquades tidak mengalami
penambahan berat. Apabila terdapat kesalahan kemungkinan dikarenakan kurang
dalam lamanya perendaman. Wortel dimasukkan ke dalam larutan gula 5%, 10%, 15%.
Wortel yang dimasukkan ke dalam larutan gula akan mengalami penambahan berat.
Hal ini dikarenakan larutan pada wortel memiliki konsentrasi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan larutan gula. Pada peristiwa osmosis, larutan dengan
konsentrasi rendah akan bergerak menuju air dengan konsentrasi lebih tinggi
sehingga larutan garam berpindah ke dalam wortel. Akibatnya, wortel mengalami
penambahan air dan bertambah berat.
Dalam wortel yang dimasukkan kedalam larutan gula 10% mengalami kesalahan,
kemungkinan dikarenakan kurang dalam perendaman. Dari pernyataan di atas dapat
diketahui bahwa wortel memilki konsentrasi >15%.
3. Kentang (larutan garam)
Pada kentang yang dimasukkan ke dalam
aquades, tidak mengalami perubahan berat karena memiliki konsentrasi yang
sama(isotonik). Kentang yang dimasukan ke dalam larutan garam 5%, 10%, 15%,
mengalami penurunan berat. Hal ini dikarenakan kentang memiliki konsentrasi
yang lebih rendah dari konsentrasi larutan garam sehingga air dalam kentang
bergerak ke larutan garam yang memiliki konsentrasi yang lebih tinggi. Hal
tersebut mengakibatkan kentang mengalami pengurangan air sehingga beratnya
menjadi berkurang dari berat semula. Dari pernyataan di atas dapat
diketahui bahwa konsentrasi larutan pada kentang < 5% dan > 0%.
4. Wortel (larutan garam)
Wortel yang dimasukkan ke dalam
aquades tidak mengalami perubahan berat karena konsentrasinya sama. Apabila
terdapat kesalahan kemungkinan karena kurang lamanya waktu perendaman dan
faktor dari wortel itu sendiri. Wortel yang dimasukan ke dalam larutan garam
5%, 10%, 15%, setelah kami bandingkan dengan berat awal ternyata mengalami
penurunan berat. Hal ini dikarenakan wortel memiliki konsentrasi yang lebih
rendah sehingga air dalam wortel bergerak ke larutan garam yang memiliki
konsentrasi yang lebih tinggi. Hal tersebut mengakibatkan air dalam wortel
mengalami pengurangan sehingga beratnya menjadi berkurang dari berat semula.
Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa konsentrasi larutan pada wortel
<5% dan >0%.
Dari keseluruhan praktikum ini,
kesalahan yang kemungkinan terjadi antar lain:
1. Kurangnya waktu perendaman
2. Kesalahan dalam pengukur berat /
timbangan tidak valid
3. Kurang baiknya kualitas dari bahan
4. Adanya larutan yang masih menempel
pada bahan/larutan kurang terserap
5. Kesalahan lain yang datang dari
praktikan sendiri.
VIII.
Kesimpulan
Osmosis merupakan bergeraknya air
dari larutan yang konsentrasinya lebih rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi.
Dalam praktikum yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa kentang yang
dimasukkan ke dalam larutan gula, kentang yang dimasukkan ke dalam larutan
garam dan wortel yang dimasukkan ke dalam larutan garam mengalami penurunan
berat dari berat semula. Hal ini dikarenakan air yang berada dalam bahan
memiliki konsentrasi lebih rendah dari konsentrasi larutan diluarnya sehingga air
yang berada dalam kentang dan wortel tersebut bergerak ke larutan di luarnya.
Sedangkan pada wortel yang dimasukkan atau direndam dalam larutan gula,
mengalami penambahan berat. Dikarenakan konsentrasi larutan dalam wortel yang
lebih tinggi sehingga larutan gula bergerak ke larutan yang memiliki
konsentrasi yang lebih rendah yaitu wortel itu sendiri.
IX.
Daftar Pustaka
http://dewii10595.blogspot.com/2011/11/experimen-2-peristiwa-difusi-dan.html\
Tidak ada komentar untuk " LAPORAN PRAKTIKUM PROSES KERJA OSMOSIS "
Posting Komentar