CONTOH PIDATO "MEMBANGUN MOTIVASI BELAJAR PADA DIRI SENDIRI"
Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh
Yang
Terhormat, Ibu Kepala SMA NEGERI 1
KAJUARA
Yang saya hormati bapak dan ibu guru pengajar SMA NEGERI 1 KAJUARA
Serta teman-
temanku yang ku banggakan.
Marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan
yang Maha Esa yang telah mencurahkan nikmat yang tiada terhingga,
sehingga kita dapat berkumpul di tempat yang berkesan ini dalam keadaan sehat
wal afiat. Dan tema pidato yang akan saya sampaikan pada hari ini adalah
tentang menciptakan motivasi belajar pada diri sendiri.
William Artur Ward pernah mengatakan resep sukses
dengan kalimat singkat yang indah, yaitu “ Resep sukses adalah belajar ketika
orang lain tidur, bekerja ketika orang lain bermalas-malasan, dan bermimpi
ketika orang lain berharap”.
Motivasi adalah keseluruhan
daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar dengan menciptakan
serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu yang menjamin
kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan sehingga tujuan yang dikehendaki
oleh subjek itu dapat tercapai.
Sedangkan, motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar siswa (dengan menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu) yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.
Setiap orang pasti memiliki motivasi yang tidak sama. Misalnya, seorang pelajar bersedia belajar dan mengejar rangking pertama karena di motivasi untuk mendapatkan hadiah dari orang tuanya. Hal ini biasanya tergantung dari apa yang diinginkannya. Sesungguhnya, motivasi belajar tidak akan terbentuk apabila seseorang tidak mempunyai keinginan, cita-cita, atau menyadari manfaat belajar bagi dirinya.
Sedangkan, motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar siswa (dengan menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu) yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.
Setiap orang pasti memiliki motivasi yang tidak sama. Misalnya, seorang pelajar bersedia belajar dan mengejar rangking pertama karena di motivasi untuk mendapatkan hadiah dari orang tuanya. Hal ini biasanya tergantung dari apa yang diinginkannya. Sesungguhnya, motivasi belajar tidak akan terbentuk apabila seseorang tidak mempunyai keinginan, cita-cita, atau menyadari manfaat belajar bagi dirinya.
Membangkitkan motivasi bagi beberapa orang mungkin
menjadi kendala tersendiri. Hal ini seperti mobil mogok yang dapat bergerak
setelah ada yang mendorong. Semoga tidak ada satu pun dari audience di sini,
termasuk dalam kategori yang saya sebutkan tadi. Dan saya yakin bahwa
teman-teman di sini lebih dari itu.
Motivasi berprestasi tidak dibawa
sejak lahir, tetapi suatu proses yang dipelajari, dilatih, ditingkatkan, dan
dikembangkan . Oleh karena itu, beberapa tips berikut sangat bermanfaat untuk
memotivasi diri sendiri. Pertama, Tetapkan tujuan
(goal setting), yakin dan optimislah bahwa kita dapat berubah, bahkan kita memang harus berubah
untuk mencapai titik maksimum. Percaya bahwa semua akan seperti yang kita harapkan
jika kita berusaha dan berdoa.
Kedua, susunlah target
yang masuk akal. Seperti “Saya harus
meraih peningkatan dalam setiap kurun waktu, 2 atau 3 peringkat seminggu”. Susun target yang menurut anda dapat diraih. Jangan terlalu jauh
berharap dan jangan terlalu rendah untuk berharap. Tetapkan target yang
sekiranya bisa dicapai. Ketiga, pilihlah teman bergaul yang tepat. Bergaul
bersama orang-orang yang senang belajar dan berprestasi akan membuat kita juga giat
belajar. Selain itu, carilah orang atau komunitas yang mempunyai kebiasaan baik
dalam belajar. Kebiasaan dan semangat mereka akan menular kepada kita.
Seperti halnya orang yang berteman dengan tukang
pandai besi atau penjual minyak wangi. Jika kita bergaul dengan tukang pandai
besi, kita akan turut terciprat bau bakaran besi. Dan jika bergaul dengan
penjual minyak wangi, kita akan terciprat harumnya minyak wangi.
Keempat, belajar
menggunakan bahasa prestasi. Gunakanlah kata-kata optimistis misalnya “masih
ada peluang lagi”. Jadikan konsep ini sebagai budaya berfikir, berbicara,
berdialog, dan bertindak.
Kelima, temukan motivator atau penyemangat yang tepat.
Terkadang, seseorang membutuhkan orang lain sebagai pemacu atau mentor dalam
menjalani hidup. Misalnya: sahabat, pasangan, atau pun orang tua. Hal serupa
yang dapat dilakukan adalah dengan mencari seseorang atau komunitas yang dapat
membantu mengarahkan atau memotivasi belajar dan meraih prestasi.
Jika pada saat ujian telah dilewati dan hasil yang didapatkan
kurang memuaskan, ingatlah perkataan Thomas Alfa Edison “Jangan kecewa apabila
hasil yang diperoleh tidak seperti yang diharapkan. Percayalah bahwa semuanya
adalah kesuksesan, bukan kegagalan”. Maka dari itu teruslah berusaha, teruslah
berdoa dan jangan pernah menyerah. Jangan biarkan rasa rendah diri menguasai
diri kita. Kita sebagai pelajar tidak boleh menyerah. Apalagi berputus
asa dan mengeluh karena kewajiban kita sendiri.
Sekian yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf jika ada
kesalahan atau kata-kata yang kurang berkenan. Atas perhatiannya, saya ucapkan
terima kasih.
Wassalamualaikum Warrahmatllahi Wabarakatuh
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusBaca juga: Pidato Pendidikan
BalasHapus